TAHARAH : BENDA-BENDA NAJIS
Najis
terbagi kepada dua jenis,
yaitu najis
haqiqi dan najis hukmi.
Dari
segi bahasa,najis haqiqi ialah benda-benda yang kotor seperti darah, air
kencing, dan tahi. Menurut syara', ia adalah segala kotoran yang menghalangi
sahnya shalat.
Najis
hukmi ialah najis yang terdapat pada beberapa bagian anggota badan yang
menghalangi sahnya shalat.
Najis
ini mencakup hadats kecil yang dapat dihilangkan dengan wudhu dan hadats besar
(janabah)
yang dapat dihilangkan dengan mandi.
NAJIS Yang disepakati oleh semua mazhab
(A)
BABI
(B) DARAH
(C) AIR KENCING, MUNTAH DAN TAHI MANUSIA
(d) ARAK
(E) NANAH
(F) AIR MADZI DAN WADI
(G) DAGING BANGKAI BINATANG DARAT YANG BERDARAH MENGALIR
NAJIS YANG DIPERSELISIHKAN MAZHAB
1. ANJING
HANAFI – Hanya mulut, air liur dan tahi yang najis. Badan tidak najis. Apa
yang dijilat anjing basuh 7 kali
MALIKI – Badan anjing tidak najis. Jilatannya sahaja basuh 7 kali.
SYAFEI DAN HAMBALI- Badan anjing adalah ain najis. Kena dibasuh sebanyak
7 kali jika terkena.
2. BANGKAI BINATANG AIR DAN BINATANG YANG TIDAK BERDARAH MENGALIR
HANAFI
kematian seekor binatang yang hidup di dalam air, maka ia tidak
menyebabkan air itu menjadi najis seperti ikan, katah dan ketam yang mati dalam
air.
Tetapi, daging bangkai binatang yang berdarah mengalir dan juga
kulitnya-sebelum disamak-adalah najis.
Binatang apa saja yang darahnya tidak mengalir, jika terjatuh ke dalam
air, maka
ia tidak menyebabkan air itu menjadi najis seperti kepinding, lalat,
kala jengking, dan
yang seumpamanya.
SYAFI'E
bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir seperti lalat, kepinding,
kumbang, kala jengking, lipas, dan semacamnya dihukumi najis.
Bangkai binatang laut yang hidup di darat seperti katak, buaya, dan ular
adalah najis
bangkai ulat seperti bangkai ulat cuka ataupun ulat buah apel dihukumi najis.
Tetapi, ia tidak menyebabkan cuka dan buah apel itu menjadi najis, karena amat
sukar untuk mengelakkan dari ulat tersebut.
Malahan ulat itu boleh dimakan bersama cuka ataupun bersama buah apel
tersebut, sebab
memisahkan di antara keduanya adalah sulit.
HAMBALI
bangkai binatang yang darahnya
tidak mengalir seperti lalat, kepinding, kumbang, kala jengking, lipas, dan
semacamnya dihukumi TIDAK najis.
Bangkai binatang laut yang hidup di darat seperti katak, buaya, dan ular
adalah najis
3. BAGIAN-BAGIAN BANGKAI YANG KERAS YANG TIDAK MENGANDUNGI DARAH
HANAFI
tanduK, tulang ,gigi, gading gajah, semua jenis kuku ,semua jenis bulu
dan rambut,
TIDAK najis.
Berdasarkan ini, maka bagian anggota binatang tersebut yang terpotong
atau terpu-
tus pada masa hidupnya dihukumi bersih.
JUMHUR ULAMA SELAIN ULAMA MADZHAB HANAFI
semua bagian badan bangkai adalah najis,
Hambali dan Maliki - bulu bangkai adalah bersih,
Maliki - gading gajah makruh tanzih
4. AIR KENCING ANAK-ANAK LELAKI YANG BELUM MEMAKAN MAKANAN APA PUN KECUALI
SUSU
SYAFI'I DAN HAMBALI
air kencing ataupun muntah anak lelaki dibersihkan dengan cara
memercikkan air ke tempat tersebut.
HANAFI DAN MALIKI
Air kencing anak lelaki wajib dibasuh
5. AIR KENCING DAN KOTORAN
BINATANG YANG BOLEH DIMAKAN DAGINGNYA
MALIKI DAN HAMBALI
Kotoran binatang tersebut seperti unta, lembu, kambing, ayam, merpati
dan semua ienis burung adalah bersih.
Namun, ulama madzhab Maliki mengecualikan binatang yang biasa makan atau minum benda benda najis, maka tahi binatang itu adalah najis. Binatang yang dagingnya makruh dimakan, maka air kencing serta tahinya juga makruh.
6. AIR MANI
Hanafi dan Maliki
mani binatang adalah najis
mani manusia adalah najis wajib basuh jika basah, jika kering boleh
dikeruk sahaja
Hambali
Mani binatang yang boleh dimakan , bersih
Syafi'i
Mani binatang selain anjing dan babi adalah bersih
Mani manusia adalah bersih, sunat membasuh atau mengeruknya
7. AIR YANG KELUAR KARENA LUKA (SAKIT) , NANAH DAN AIR KUDIS
Semua mazhab
Najis, kecuali sedikit dimaafkan.
darah jerawat bintik-bintik kecil, nyamuk, tahi lalat, air kudis,kurap
air, luka bakar ataupun tempat yang melembung [bengkak) yang mengeluarkan bau
ataupun yang tidak mengeluarkan bau fmenurut pendapat yang kuat) dan juga bekas
bekaman baik kecil ataupun besar. Darah orang lain yang sedikit, yaitu darah
manusia yang telah terpisah dari badannya kemudian kembali mengenainya lagi,
adalah dimaafkan.
8. MAYAT MANUSIA
Hanafi – Najis
Jumhur – Suci
9. AIR LIUR BASI
Syafi'i dan Hambali
air yang mengalir keluar dari mulut orang yang sedang tidur semasa
tidurnya adalah bersih.
MS 262
Comments
Post a Comment