HUKUM NIAT (KEWAJIBAN NIAT)
HUKUM NIAT (KEWAJIBAN NIAT),
menurut JUMHUR
FUQAHA (selain madzhab Hanafi)
adalah wajib apabila perbuatan yang dilakukan itu tidak sah jika tanpa niat seperti
wudhu, mandi selain memandikan mayat, tayamum, berbagai macam shalat, zakat,
puasa, haji, umrah dan sebagainya.
adalah sunnah,
apabila sahnya perbuatan yang dilakukan itu tidak tergantung dengan niat seperti
ketika mengembalikan barang yang di-gashab [dimanfaatkan tanpa izin oleh yang
memilikinya),
ketika
melakukan perbuatan yang mubah semisal makan minum,
dan juga
ketika meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diIarang (at-turuk) seperti
meninggalkan perkara yang diharamkan dan perkara yang makruh.
Ulama MADZHAB
HANAFI berpendapat, bahwa niat adalah disunnahkan ketika berwudhu,
mandi dan perbuatan-perbuatan lain yang menjadi pembuka untuk shalat, supaya
mendapatkan pahala.
Namun,
niat adalah syarat sah shalat sebagaimana yang ditetapkan juga oleh madzhab
Maliki dan
Hambali.
Amalan
meninggalkan (at-tarku), tidak memerlukan niat seperti membuang najis.
_____________
Ganti
dan wakil niat umumnya tidak dibenarkan kecuali dalam beberapa masalah
1. membagikan
zakat kepada orang yang berhak
2. penyembelihan
hewan korban.
3.
Pembayaran hutang
_________________
Comments
Post a Comment