KEDUDUKAN NIAT DALAM IBADAT
KEDUDUKAN
NIAT DALAM IBADAT
a. Suatu
amalan tidak diakui oleh syara'sehingga ada hubungan dengan masalah
dosa dan
pahala, kecuali apabila disertai dengan niat.
b.
Menentukan (ta'yin) amalan yang diniati secara tepat dan menjelaskan perbeda-
annya
dengan amalan-amalan yang lain, merupakan syarat dalam niat. Oleh sebab
itu,
tidaklah cukup niat melakukan shalat secara umum, melainkan harus ada pe-
nentuan
shalat Zhuhur; Ashaf, atau Shubuh misalnya. Ini adalah kesepakatan se-
mua
ulama.
c.
Barangsiapa berniat melakukan amal saleh, kemudian ada sesuatu yang mengha-
langinya
untuk merealisasikan niatnya itu seperti sakit atau mati, maka dia tetap
mendapatkan pahala.
Dan
barangsiapa berkehendak melakukan kejelekan namun dia tidak jadi melakukannya,
maka dosa tersebut tidak dicatat.
d. Keikhlasan
dalam beribadah dan dalam melakukan amalan-amalan syara' adalah asas bagi pahala
di akhirat,
e. Semua
amal yang bermanfaat, atau pekerjaan yang mubah, atau meninggalkan sesuatu yang
apabila disertai dengan niat yang baik dan dimaksudkan untuk melaksanakan
perintah Allah, dianggap dan akan mendapatkan pahala dari Allah.
f.Apabila
tujuan ketika mengerjakan sesuatu adalah untuk disenangi orang, supaya terkenal
atau untuk mendapatkan kemanfaatan duniawi tidak akan mendapat pahala di
akhirat.
JILID 1 MS 136
JILID 1 MS 136
Comments
Post a Comment